Sesuai judul, artikel ini akan membahas tentang hosting dan domain, dua istilah yang tidak bisa dipisahkan dan sering kali dianggap sama.
Untuk mereka yang masih baru mengenal kedua istilah tersebut, pasti akan memikirkan pertanyaan-pertanyaan berikut.
“Apa perbedaan dari hosting dan domain?”
“Kenapa mereka berdua sering muncul bersama-sama?”
“Apa hubungan di antara keduanya?”
Mari langsung saja kita bahas kedua istilah tersebut.
Hosting
Hosting sendiri berasal dari kata host yang artinya tuan rumah atau inang.
Selain itu, host juga memiliki arti lain sebagai sesuatu hal yang menampung hal lain di dalamnya.
Kalau kalian sering nonton film fiksi tentang alien yang diam di dalam tubuh manusia sebagai parasit.
Tubuh manusia yang menjadi rumah bagi parasit tersebut secara tidak langsung adalah sebuah host.
Jadi hosting yang penulis maksud adalah sesuatu hal fisik yang menjadi tempat bekerjanya suatu hal.
Sama seperti tubuh manusia, setiap anggota tubuh yang ada di dalamnya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.
Namun hosting dalam sebuah situs web atau website adalah sebuah komputer yang memiliki peran sebagai induk dari situs web tersebut.
Jadi hosting adalah sebuah komputer yang bertidank sebagai server yang bertugas untuk memproses permintaan dari client.
Karena yang kita bahas sekarang adalah server hosting, maka client adalah orang yang mengakses sebuah situs web.
Jadi server hosting akan merespon permintaan client dengan mengirimkan halaman web berupa artikel, gambar dan sebagainya ke web browser milik client.
Jadi hosting di sini adalah sebuah komputer khusus yang bertugas sebagai server agar sebuah situs web dapat beroperasi dengan baik.
Dan satu buah hosting dapat menyimpan satu buah situs web dan bahkan bisa lebih.
Sekian untuk pengertian dari hosting, sekarang berlanjut ke tugas dan kegunaan dari hosting ini sendiri.
Fungsi Hosting
Misalkan kita punya data sebuah situs web, mulai dari file HTML-nya, script, basis data situs tersebut, data gambar atau video dan lainnya.
Jika kita jalankan secara lokal di komputer milik kita sendiri, tentunya situs web tersebut bisa tampil di web browser kita.
Namun untuk dapat tampil secara publik, tentu akan menyusahkan jika orang lain harus menyalin data situs web milik kita untuk dapat mengaksesnya.
Maka kita butuh sebuah komputer yang dapat online 24 jam dalam seminggu agar nantinya orang bisa mengakses situs web tersebut darimana dan kapan saja.
Itu salah satu tugas dari hosting, sebagai “tempat umum” di internet agar orang dapat mengakses situs web atau situs web di dalamnya.
Namun pekerjaan yang akan menjadi tugas dari sebuah layanan hosting itu beragam.
Berikut adalah beberapa pekerjaan yang bisa menjadi tugas dari sebuah layanan hosting:
a. Manajemen konten seperti artikel atau produk penjualan.
b. Menyimpan dan menampilkan data seperti video, gambar dan sebagainya.
c. Memproses permintaan pengguna seperti contohnya situs web untuk bermain video game.
d. Manajemen akun pengguna.
e. Sebagai penyimpanan cloud.
Dan masih banyak lagi, tergantung dari fungsi sebuah situs web yang berjalan di dalamnya.
Kemudian komputer yang digunakan bukanlah komputer sembarangan, melainkan sebuah komputer khusus berspesifikasi tinggi.
Hal ini karena sebuah situs web bisa saja diakses oleh ratusan atau ribuan client dalam waktu yang relatif dekat.
Semakin tinggi keperluan sumber daya dari pekerjaan yang dilakukan di dalam sebuah situs web, maka spesifikasi komputernya harus semakin tinggi.
Selain berspesifikasi tinggi, komputer server ini juga harus bersifat high availability atau selalu siap kapanpun client mengirimkan request.
Layanan Hosting
Mungkin kalian sering melihat iklan dari banyak perusahaan yang menyediakan layanan hosting.
Kemudian mereka juga memberikan berbagai diskon serta fitur unggulan yang mungkin membuat kalian tertarik.
Dan mungkin saja, iklan-iklan tersebut membuat anda tertarik untuk menyewa salah satu layanan.
Saat kalian menyewa sebuah layanan hosting, maka kalian membayar suatu perusahaan dengan tujuan untuk menyewa komputernya sebagai server hosting.
Dengan kata lain kalian menyewa komputer fisik orang lain supaya file atau data dari situs web kalian bisa kalian taruh di server tersebut dan dapat beroperasi.
Apakah mungkin untuk sesorang dapat membangun server hosting miliknya sendiri? Jawabannya sangat mungkin.
Namun membangun sebuah server hosting membutuhkan banyak biaya, usaha dan pemahaman dalam mengkonfigurasikan server tersebut.
Jadi jawabannya bisa, namun tidak mudah, kalau untuk pengunaan pribadi, lebih baik menyewa layanan saja.
Kemudian apakah dengan memiliki sebuah server hosting, kita sudah dapat mempublikasikan sebuah situs web Jawabannya belum.
Sebuah situs web butuh alamat agar dirinya dapat diindetifikasi di dalam jaringan internet yang sangat luas.
Alamat ini disebut dengan nama domain dan kita lanjut membahas alamat ini di bagian berikutnya.
Domain
Jadi kita sudah punya sebuah “tempat umum” untuk menampung situs web kita, yaitu server hosting.
Dan server hosting ini juga sudah mampu mengerjakan pekerjaan yang disediakan situs web kita untuk para client.
Namun situs web di dalamnya masih belum dapat diakses melalui internet karena masih ada yang belum tahu alamatnya.
Berbeda dengan dunia nyata, kita bisa berkeliling suatu daerah untuk mencari tempat tertentu.
Namun di internet, kita tidak berkeliling seperti itu, setiap situs web perlu yang namanya alamat atau nama domain.
Nama domain adalah sebuah alamat yang dijadikan referensi agar pengguna bisa mengakses sebuah situs web melalui internet.
Nama domain adalah sebuah alamat yang unik, karena sudah ada badan internasional yang mengatur pembagiannya.
Badan internasional tersebut adalah ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers).
Jadi ICANN ini sudah mengatur pembagian nama domain di seluruh dunia sampai saat ini.
Dialah yang memberitahu apakah sebuah nama domain sudah digunakan dan tidak bisa disewa lagi, atau yang masih tersedia dan bisa disewa.
Beberapa contoh dari nama domain adalah youtube.com, google.com, covid.go.id dan sebagainya.
Sampai saat ini sudah ada banyak sekali nama domain yang tersebar di internet.
Untuk mendapatkan nama domain, kalian bisa beli dari berbagai macam perusahaan yang menjualnya.
Biasanya layanan hosting dan nama domain sudah dijadikan dalam satu paket pembelian yang sama.
Kemudian sedikit catatan, sebenarnya kita bisa mengakses sebuah situs web menggunakan alamat IP.
Baca juga : Alamat IP (IP Address) – Antek Teknologi
Namun pengunaan alamat IP ini tidak terlalu populer, karena lebih mudah menghafal nama domain daripada alamat IP.
Lagipula mesin pencari seperti Google lebih sering mencatat sebuah situs web berdasarkan nama domainnya daripada alamat IP.
Hubungan Hosting Dengan Domain
Setelah kita punya server hosting yang siap pakai, selanjutnya kita harus memberikan nama domain ke situs web di dalam hosting tersebut.
Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kita sudah punya tempat bagi situs web, namun tidak untuk alamatnya.
Dengan tidak adanya alamat, maka pengguna internet tidak akan bisa mengunjunginya.
Jadi keduanya saling membutuhkan satu sama lain agar sebuah situs web dapat tampil di internet.
Jika salah satu bermasalah atau mungkin saja telat membayar tagihan, maka bisa saja situs web kalian tidak bekerja dengan baik.
Rangkuman
Sekian saja untuk artikel tentang hosting dan nama domain pada kesempatan kali ini.
Singkat saja, hosting itu tempat tinggal dan nama domain adalah alamat.
Hosting bisa menyimpan data berupa situs web, server sebuah aplikasi dan sebagainya.
Dan nama domain juga memiliki banyak jenis, dari top-level domain sampai second-level domain.
Baik hosting dan domain harus dimiliki agar sebuah situs web dapat diakses melalui internet.
Jika ada yang kurang atau tidak valid mungkin bisa kalian tanyakan di kolom komentar, terima kasih.