Sesuai dengan judul, kita akan membahas bridge, NAT dan host-only, 3 buah tipe adapter umum di saat kita melakukan virtualisasi.
Untuk yang belum tahu virtualisasi, kalian bisa baca artikel singkat berikut ini untuk memahami konsep virtualisasi.
Baca juga : Mengenal Virtualisasi – Antek Teknologi.
Dan kali ini kita akan bahas perbedaan di antara ketiganya.
Pendahuluan
Sebelum mencari tahu perbedaan di antara ketiganya, kita pahami dulu kapan kita akan bertemu tiga hal ini.
Umumnya bertemu ketiga jenis adapter ini di saat kita menggunakan aplikasi untuk melakukan virtualisasi.
Contoh aplikasi yang paling umum adalah VMWare Workstation dan Oracle VM VirtualBox.
Dengan menggunakan aplikasi tersebut, kita bisa membuat sebuah mesin virtual yang berjalan di komputer kita.
Pada saat kita membuat sebuah mesin virtual ataupun di saat mesin virtual tersebut sudah jadi.
Kita dapat mengatur konfigurasi jaringan virtual atau virtual adapter untuk mesin tersebut.
Dan di saat pemilihan tipe adapter, umumnya ketiga jenis itu akan muncul sebagai pilihan.
Sebenarnya masih ada tipe adapter yang lain, namun kita akan membahas ketiga jenis ini saja.
Karena ketiganya bisa dibilang paling umum dan sering digunakan.
Baik itu untuk pendahuluan singkatnya, sekarang masuk ke pembahasan utama.
Perbedaan Bridge, NAT dan Host-only
Secara sederhana kita bisa mengetahui perbedaan di antara ketiganya melalui namanya.
Kalau bridge itu artinya jembatan sedangkan host-only itu artinya hanya host.
Kalau NAT sendiri merupakan singkatan dari Network Address Translation yang artinya translasi alamat jaringan.
Secara harfiah dan terjemahan sudah bisa kita temukan perbedaannya.
Namun istilah seperti bridge, NAT dan host-only memiliki arti khusus di dalam jaringan komputer.
Sebelum itu, kita akan menggunakan istilah host yang mewakili sistem operasi utama pada komputer.
Jadi urutannya mulai dari perangkat keras -> host -> aplikasi virtualisasi -> mesin virtual.
Maksud dari gambar tersebut adalah, mesin virtual berjalan di atas aplikasi virtualisasi.
Aplikasi virtualisasi berjalan di atas sistem operasi utama atau host.
Dan terakhir host berjalan karena adanya supply dari perangkat keras.
Sekarang kita lanjut ke ketiga tipe adapter virtual tersebut, kita mulai dari bridge.
Bridge
Jika kita memilih tipe yang bridge, maka mesin virtual kita akan menggunakan adapter jaringan fisik yang ada pada komputer.
Dengan kata lain menggunakan adapter jaringan yang juga digunakan oleh host.
Dan ini menyebabkan mesin virtual tersebut berada pada jaringan yang sama dengan host.
Hal ini bisa kalian coba buktikan dengan mengatur alamat IP pada sistem operasi di mesin virtual tersebut menjadi DHCP.
Apabila server DHCP sudah berjalan dengan baik dan host sudah menerima sebuah alamat IP.
Maka sistem operasi pada mesin virtual tersebut pun juga bisa mendapatkan alamat IP dari server DHCP yang sama.
Inilah yang dimaksud dengan bridge, adapter jaringan milik mesin virtual “dijembatani” langsung ke adapter fisik pada komputer.
Jadi seolah-olah mesin virtual tersebut menggunakan adapter jaringan fisik yang sama-sama dipakai oleh host.
NAT (Network Address Translation)
Kemudian kita lanjut ke NAT, satu-satunya adapter yang berupa singkatan karena terlalu panjang.
Jika kita memilih NAT, maka host akan menjadi sebuah router jaringan yang sifatnya virtual atau router tanpa bentuk fisik.
Hal ini membuat host menjadi gateway untuk setiap mesin virtual yang menggunakan tipe NAT.
Misalkan host memiliki alamat IP 192.168.1.1, maka mesin virtual bisa menggunakan alamat IP dari 192.168.1.2 – 192.168.1.254.
Selain itu NAT juga akan membuat siapa saja yang ada di luar jaringan tidak bisa menghubungi mesin virtual tersebut.
Namun mesin virtual tersebut masih bisa mengakses internet, kembali lagi ke konfigurasi pada router.
Intinya dengan NAT, kita bisa membuat sebuah jaringan lokal yang baru dengan host yang menjadi gateway.
Host-only
Dari namanya saja sudah bisa kita temukan maksud dari jenis adapter yang satu ini.
Tipe host-only membuat sebuah mesin virtual hanya bisa terhubung dengan host dan mesin virtual lainnya.
Karena host-only akan membuat sebuah adapter jaringan virtual baru dan tidak melibatkan adapter jaringan fisik.
Karena tidak melibatkan adapter jaringan fisik, maka internet atau layanan di luar host tidak bisa diakses oleh mesin virtual.
Tipe yang satu ini mirip seperti NAT namun dengan tambahan tidak dapat terhubung dengan adapter jaringan fisik.
Rangkuman
Jadi untuk memahami perbedaan di antara ketiganya, kita menggunakan kata kunci traffic.
Bridge akan membuat mesin virtual dan host memiliki status yang sama di dalam sebuah jaringan.
Maka semua traffic, baik dari mesin virtual ke luar jaringan atau sebaliknya akan dijinkan.
Intinya tipe ini membuat mesin virtual menggunakan adapter jaringan yang sama yang digunakan oleh host.
Kemudian NAT akan menjadikan host sebagai virtual router dan mesin virtual akan menjadi child node yang terhubung dengan router tersebut.
Dengan kata lain kita akan membuat sebuah jaringan lokal baru dengan host berperan sebagai router atau gateway.
Semua traffic yang berasal dari luar jaringan pada router virtual tersebut tidak akan bisa mengakses mesin virtual.
Namun mesin virtual tersebut bisa mengakses yang ada di luar, contohnya mengakses internet.
Dan terakhir adalah host-only, yang akan membuat sebuah adapter jaringan virtual yang terhubung dengan host dan mesin virtual lainnya.
Tipe yang satu ini tidak akan menggunakan adapter jaringan fisik pada komputer, maka tidak akan bisa mengakses internet.
Gambar di atas adalah contoh ilustrasi traffic yang diijinkan untuk setiap tipe.
Panah berwarna hijau itu artinya mendapatkan ijin, sedangkan yang merah itu tidak.
Untuk yang bagian other network sendiri bisa internet atau jaringan lokal lainnya.
Mungkin sampai di sini saja pembahasan pada artikel ini.
Maafkan jika ada yang keliru, dan mungkin juga bisa disampaikan pada kolom komentar.
Sekian dan terima kasih.